Rulih Rezeki Sitepu

Wakil Ketua

Perkenalkan, nama saya Rulih Rezeki Sitepu (foto yg tengah), lahir di pinggiran kota Medan, Sumatera Utara tepatnya di Tanjung Morawa, Deli Serdang pada 1 Agustus 1991.

Diterima sebagai calon pegawai di Direktorat Jenderal Bea Cukai tahun 2013 silam menjadi salah satu anugerah terbesar dalam hidup saya, di instansi tersebut khususnya di Persekutuan Warga Kristiani Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (PWK-DJBC) saya jatuh cinta pertama sekali dengan “kebersamaan” serta saya banyak belajar dan bertemu dengan teman-teman, senior serta junior yang luar biasa.

Awalnya saya hanya iseng ikut kegiatan kerohanian (red : PWK DJBC) ini bahkan saya membuat target bahwa cukup 1 tahun selama CPNS ini saja saya aktif di persekutuan ini. Tapi semua berubah disaat saya mendengar kesaksian hidup salah satu senior bernama Pak Paulus Pangaribuan, dimana beliau sharing tentang kehidupan pribadinya, keluarga, pelayanan dan kerohaniaanya. Ditengah goncangan besar yang menimpa keluarga kecilnya dimana anak sulungnya yang sejak lahir menderita cacat “tuna wicara”dan “gangguan mental” serta tuntutan pekerjaan yang cukup menyulitkannya tidak membuatnya berbalik dari pelayanan bahkan semakin giat melayani dan mengandalkan Tuhan dalam hidunya.

Ayat favorit dari beliau yang selalu saya ingat ialah Filipi 1 : 21 “Bagiku hidup adalah Kristus dan Mati adalah keuntungan”. Paulus dengan tegas mengatakan tujuan hidupnya yaitu untuk menyebarkan kabar sukacita kepada jemaat di Filipi bahkan nyawa pun dia pertaruhkan. Ya aku sangat terpukul dan marah dengan diriku sendiri yang selama ini hanya mementingkan diri, ego, kenyamanan dan kesenangan pribadi saja.

Berawal dari situ, tembok hati saya mulai runtuh dan saya mulai berkomitmen dan mengambil keputusan untuk ikut melayani di PWK DJBC khususnya dalam bidang pelayanan sosial. Berkenaan dengan kesukaan saya untuk mengajar, saya sangat senang bermain dan belajar dengan anak-anak yang jauh lebih beruntung dari saya karena mereka mengajari saya semangat untuk hidup dan berkarya, keterbatasan bukan menjadi penghalang dalam menggapai cita-cita tapi kemauan dan kerja keras serta tetap berpengharapan itulah yang utama (kok jadi ceramah hehe). Singkat cerita saya dipertemukan dengan keluarga kecil baru dengan berjuta kasih yang besar dalam Yayasan Kasih Tak Berbatas.

Kau selalu punya cara Tuhan 😊 Thanks.
Tuhan Yesus Memberkati